Jumat, 10 Februari 2012

Antara Jakarta, Bandung, Dan Kota Solo


            Pertama kali menghirup udara ibukota Jakarta rasanya sudah tak sejuk lagi seperti di desa. Walaupun sebenarnya bukan yang pertama kali saya datang ke ibukota Indonesia ini. Ketika saya kecil,keluarga saya hidup di kota Jakarta. Saya pun ikut hidup dan merasakan sejuknya udara kota Jakarta. Kota Jakarta sekarang sangat berbeda dengan kota Jakarta dahulu kala. Dahulu kota ini penuh dengan kesejukan udara paginya,taman-taman yang menambah keindahan, dan jalan-jalan utama yang masih lancar. Sekarang kota ini penuh dengan kemacetan jalan yang terjadi hampir setiap hari,udara yang mulai tidak sejuk, dan taman-taman yang mulai dibangun menjadi mall dan bangunan-bangunan lain. Bangunan-bangunan besar yang mulai memenuhi tanah-tanah di kota Jakarta menyebabkan semakin sempitnya lahan untuk dijadikan sebagai taman kota. Kebutuhan taman untuk menghasilkan udara segar merupakan sesuatu yang pokok,namun orang-orang menghiraukan hal tersebut. Akibatnya udara di kota ini menjadi semakin sesak akibat polusi udara dari kendaraan bermotor,udara sisa-sisa proses produksi di pabrik pabrik,dan gas rumah kaca.


            Lain cerita ketika saya datang ke kota kembang Bandung. Kesan pertama,kota ini termasuk kota yang cukup sejuk. Kota yang tertata rapi,taman-taman yang berada di tengah kota yang indah dipandang mata, begitupun dengan suasana kota yang cukup nyaman. Untuk lalu lintas,kota ini adalah kota dengan lalu-lintas yang cukup padat,namun tak sepadat kota Jakarta. Begitu pun kota ini terkadang cukup  ramai bahkan jalan utama sempat macet ketika saya melintasi kota tersebut. Kota yang cukup lengkap dengan segala keunikannya untuk mencari oleh-oleh dan souvenir bagi orang yang berwisata atau berkunjung ke kota tersebut. Ketika saya berada di hotel untuk menginap,saya merasa nyaman dengan apa yang ada di kota Bandung ini. Saat terbangun di pagi hari dan membuka jendela kamar hotel,udara pagi yang sangat sejuk terhirup masuk ke dalam tubuh ini,udara pagi yang lebih sejuk daripada udara di desa saya.
            Kembali ke kampung tempat saya menimba ilmu yaitu Surakarta atau yang biasa disebut kota Solo. Kota ini lebih nyaman daripada dua kota yang saya ceritakan di atas. Kota yang penuh dengan kedamaian,ketentraman,dan kenyamanan mulai dari lalu lintas,keramahan penduduknya,kebersihan kotanya,serta tata kota yang baik. Saya bisa menilai kota ini seperti ini karena saya sudah tinggal di kota ini selama kurang lebih dua tahun. Kota yang tidak pernah macet,kota yang unik dengan segala bentuk kebudayaan yang tersebar luas pada penduduknya. Udara yang tak kalah sejuknya dibandingkan kota Bandung. Dan bangunan-bangunan yang tak kalah banyaknya dengan kota Jakarta. Tak kan pernah menyesal bagi siapa yang tinggal di kota ini karena menyesal itu tidak boleh dalam Islam.hehehe . . .
Sedikit cerita perbandingan 3 kota di Pulau Jawa yang memiliki segala keunikan dan kelebihannya masing-masing. Tak kan pernah terlupakan semua kenangan-kenangan di kota-kota yang unik dan mengesankan. 

0 komentar:

Posting Komentar